Apa itu waralaba? Waralaba adalah model bisnis di mana seseorang atau perusahaan (franchisor) memberikan hak kepada pihak lain (franchisee) untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan merek, sistem, dan dukungan yang telah dibangun oleh franchisor.
Bisnis waralaba menjadi pilihan yang menarik karena Anda tidak perlu membangun bisnis dari nol lagi. Anda tidak perlu memikirkan bagaimana mencari bahan baku produk, membangun sistem operasional hingga brandingnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa yang dimaksud dengan waralaba, jenis-jenis waralaba hingga keuntungan waralaba itu sendiri dibandingkan dengan bisnis konvensional. Simak sampai tuntas, ya.
Pengertian Waralaba
Model usaha waralaba yang kita kenal sekarang mulai berkembang pada pertengahan abad ke-20, ketika munculnya restoran cepat saji seperti McDonald’s. Pada tahun 1950-an, Ray Kroc mengembangkan waralaba yang memungkinkan franchisee mengoperasikan restoran dengan menggunakan merek, resep, dan prosedur McDonald’s.
Jadi, apa itu waralaba? Waralaba adalah kesepakatan bisnis di mana pemilik merek atau konsep bisnis memberikan hak kepada individu atau perusahaan lain untuk menggunakan merek, sistem operasional, dan mendapatkan dukungan untuk menjalankan bisnis. Berikut sejumlah definisi waralaba.
- Menurut KBBI, waralaba adalah kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan, hak kelola; hak pemasaran.
- Menurut OJK, waralaba adalah hak istimewa yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain atau perseorangan untuk menjual produk yang sama di tempat tertentu (franchising).
- Menurut David J. Kaufmaan, waralaba adalah sistem pemasaran dan distribusi yang dijalankan oleh suatu institusi bisnis kecil yang memiliki jaminan dengan membayar sejumlah uang, memperoleh hak terhadap akses pasar yang dijalankan dengan standar operasi yang mapan di dalam pengawasan asistensi franchisor.
Elemen dalam Waralaba
Dalam sistem waralaba, terdapat dua elemen utama yang perlu Anda ketahui yaitu:
- Franchisor, ini adalah pihak yang memiliki merek, sistem, dan bisnis yang siap untuk diwaralabakan. Franchisor memberikan lisensi kepada franchisee untuk menjalankan bisnis dengan standar yang sudah ditentukan.
- Franchisee, yakni pihak yang mendapatkan hak untuk menggunakan merek dan sistem bisnis franchisor. Dalam hal ini, Anda juga akan mendapatkan bimbingan dan dukungan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis dengan sukses.
Jenis Waralaba
Untuk memahami apa itu waralaba dengan lebih dalam, Anda perlu memahami jenis-jenis waralaba berikut ini. Secara umum, jenis waralaba dapat dibagi berdasarkan asal usulnya, produknya hingga berdasarkan karakteristiknya.
Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asal usulnya, jenis waralaba dibagi menjadi dua yaitu waralaba luar negeri dan waralaba dalam negeri. Berikut penjelasannya.
1. Waralaba Luar Negeri
Anda pasti familiar dengan McDonald’s, KFC, dan lain lain, bukan? Nah, itu adalah contoh waralaba luar negeri. Mereka menjual brand yang sudah sukses di berbagai belahan dunia menggunakan sistem waralaba.
2. Waralaba Dalam Negeri
Kalau yang ini, lebih ke bisnis waralaba dengan brand lokal yang sudah dikenal di masyarakat. Indomaret, Alfamart, dan Jco Donuts termasuk dalam kategori waralaba dalam negeri. Jenis waralaba buatan Indonesia ini juga tidak kalah menguntungkannya, loh.
Berdasarkan Produknya
Sementara itu, berdasarkan produknya waralaba terbagi menjadi beberapa jenis seperti waralaba produk, jasa hingga gabungan keduanya. Berikut penjelasan untuk masing-masing jenis waralaba berdasarkan produknya.
1. Waralaba Produk
Beberapa jenis waralaba fokus pada penjualan produk fisik seperti makanan dan minuman. Misalnya, waralaba Jco Donuts yang terkenal dengan donat lezatnya. Produk lainnya yang cukup sering diwaralabakan antara lain thai tea, coffee, fried chicken dan lain sebagainya.
2. Waralaba Jasa
Jenis waralaba ini lebih berfokus pada penyediaan jasa. Contoh dari waralaba yang mengusung bisnis jasa antara lain bisnis tempat les, perawatan kecantikan seperti salon dan barbershop.
3. Waralaba Gabungan
Beberapa waralaba bahkan menggabungkan penjualan produk dan jasa sehingga menciptakan paket yang komprehensif. Misalnya saja, ada waralaba salon yang memiliki alat kosmetik buatan sendiri sehingga mereka tidak hanya menjual waralaba jasa, namun juga waralaba produk.
Berdasarkan Franchise Association (IFA)
Dalam dunia waralaba, klasifikasi bisnis dapat dilakukan berdasarkan panduan dari International Franchise Association (IFA). Berikut adalah empat kategori utama yang diakui oleh IFA:
1. Product Franchise
Product Franchise merupakan jenis waralaba di mana pemilik merek memiliki kendali penuh terhadap pihak yang menjual kembali atau mendistribusikan produknya. Biasanya, kesepakatan antara pemilik merek dan distributor (franchisee) melibatkan hak cipta untuk menggunakan merek tertentu.
2. Manufacturing Franchisee
Manufacturing Franchise mengizinkan franchisee untuk memproduksi produk dari suatu merek tertentu yang dimiliki oleh franchisor. Dalam konteks ini, franchisee memiliki hak untuk mencampur atau mengolah bahan baku yang telah disediakan oleh pemilik merek.
Hal ini memungkinkan adanya variasi dalam proses produksi, yang dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan pasar lokal atau preferensi konsumen.
3. Business Opportunity Ventures
Business Opportunity Ventures merupakan jenis bisnis waralaba di mana franchisee diwajibkan untuk membeli dan memasarkan berbagai produk yang berasal dari perusahaan tertentu.
Kesepakatan dalam bisnis ini cenderung lebih terfokus pada peluang-peluang bisnis yang muncul, dan franchisee bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memasarkan produk-produk tersebut di pasar lokal.
4. Business Format Franchising
Business Format Franchising adalah jenis bisnis waralaba di mana franchisee menjual produk milik franchisor dengan menjalankan kesepakatan dan sistem yang telah disesuaikan dengan franchisor. Ini melibatkan transfer seluruh konsep bisnis, termasuk metode operasi, strategi pemasaran, dukungan manajemen, dan kontrol kualitas.
Business Format Franchising sering diterapkan pada industri seperti restoran, fast food, pendidikan, dan konsultan. Dengan pengelompokan ini, International Franchise Association memberikan panduan yang berguna untuk memahami keragaman model bisnis waralaba yang dapat ditemui di pasar.
Dasar Hukum Perjanjian Waralaba
Perjanjian waralaba merupakan instrumen hukum yang mendefinisikan kerangka kerjasama antara pemberi waralaba (franchisor) dan penerima waralaba (franchisee) dalam mendistribusikan dan memasarkan suatu produk atau jasa.
Sebagaimana yang dikutip dari Libera.id, landasan hukum bagi perjanjian ini di Indonesia dapat ditemukan dalam beberapa peraturan seperti:
- Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 Tentang Waralaba
- Peraturan Menteri Perdagangan No. 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Waralaba.
Keberlakuan perjanjian waralaba juga tunduk pada ketentuan hukum perdata, terutama Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer), yang mengatur tentang syarat sah perjanjian. Selain itu, asas kebebasan berkontrak sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1338 KUHPer turut memberikan arah bahwa perjanjian harus dibuat secara itikad baik dan tanpa unsur paksaan.
Keuntungan Bisnis Waralaba
Mengembangkan usaha sendiri dari nol tidaklah mudah dan penuh dengan risiko kegagalan. Namun dengan opsi bisnis waralaba, Anda bisa berpotensi membangun bisnis yang menguntungkan dengan risiko yang seminimal mungkin.
Yuk, kita cari tahu bersama apa saja sih keuntungan-keuntungan menarik yang ditawarkan oleh model bisnis waralaba.
1. Keuntungan yang Menjanjikan
Salah satu keuntungan waralaba adalah Anda dapat memperoleh keuntungan bisnis yang signifikan. Dengan menggunakan merek yang sudah dikenal secara luas, Anda dapat menarik pelanggan lebih cepat sehingga meningkatkan penjualan. Ini akan berimbas pada pencapaian BEP yang lebih cepat.
2. Dukungan dan Pelatihan
Keunggulan lain dari berbisnis waralaba adalah akses kepada dukungan dan pelatihan yang profesional dari pihak franchisor. Dukungan ini termasuk panduan operasional, pelatihan karyawan, dan strategi pemasaran yang efektif. Jadi, Anda yang masih sangat baru di bisnis bisa cukup percaya diri untuk memulai usaha.
3. Reputasi dan Merek Bagus
Dengan memilih waralaba, Anda menjual produk yang sudah terkenal dan memiliki reputasi baik di mata konsumen. Hal ini dapat memberikan kepercayaan kepada pelanggan dan membuat proses pemasaran menjadi lebih mudah.
4. Model Bisnis Sudah Teruji
Waralaba umumnya menawarkan model bisnis yang telah teruji dan terstruktur. Anda tidak perlu menciptakan konsep bisnis dari nol, karena Anda sudah mendapatkan blueprint yang terbukti berhasil. Ini mengurangi risiko kegagalan dan mempercepat proses pembukaan bisnis.
5. Sebagai Diversifikasi Portofolio Usaha
Memilih waralaba memungkinkan Anda untuk memiliki bisnis dengan risiko yang terkelola. Dengan memiliki portofolio usaha yang beragam, Anda dapat mengurangi risiko finansial dan menghadapi perubahan pasar dengan lebih fleksibel.
6. Jaringan Bisnis yang Kuat
Sebagai bagian dari waralaba, Anda menjadi bagian dari jaringan bisnis yang kuat. Ini membuka peluang untuk berkolaborasi dengan pemilik waralaba lainnya, saling bertukar pengalaman, dan mendapatkan dukungan kolektif untuk mengatasi tantangan bisnis.
Dengan mempertimbangkan keuntungan-keuntungan tersebut, berbisnis waralaba dapat menjadi pilihan yang cerdas untuk memulai atau mengembangkan usaha Anda.
Kekurangan Waralaba
Meskipun memiliki sejumlah keunggulan yang telah dibahas di atas, waralaba juga punya sejumlah kekurangan. Berikut beberapa diantaranya.
1. Keterbatasan Kreativitas dan Kontrol
Meskipun memanfaatkan model bisnis yang sudah teruji, Anda mungkin menghadapi keterbatasan dalam mengekspresikan kreativitas dan mengontrol aspek-aspek tertentu dari bisnis Anda. Waralaba artinya, Anda harus mengikuti pedoman ketat yang seringkali membatasi inovasi bisnis yang sebenarnya dapat Anda terapkan.
2. Biaya Awal dan Pembayaran Rutin
Berbisnis waralaba memang minim risiko namun tetap saja membutuhkan modal finansial. Beberapa biaya seperti biaya awal, royalti bulanan, dan pembayaran untuk dukungan bisnis dapat menjadi beban finansial yang signifikan. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan jangka panjang bisnis Anda.
3. Ketergantungan pada Kinerja Pemilik Merek
Sukses bisnis waralaba Anda dapat sangat tergantung pada kinerja pemilik merek atau franchisor. Jika pemilik merek menghadapi masalah atau kesulitan, dampaknya bisa mencapai bisnis Anda, dan Anda mungkin memiliki keterbatasan dalam mengatasi situasi tersebut.
4. Batasan Geografis dan Ekspansi Terbatas
Waralaba seringkali memiliki batasan geografis tertentu. Meskipun bisnis Anda sukses di satu lokasi, ekspansi ke area lain mungkin terbatas oleh kesepakatan waralaba atau persaingan dengan waralaba lainnya di wilayah tersebut.
Mengakui dan memahami kekurangan-kekurangan ini adalah langkah penting dalam memitigasi risiko dan memastikan bahwa bisnis waralaba Anda dapat berkembang secara berkelanjutan.
Syarat Mendirikan Usaha Franchise
Mendirikan sistem waralaba adalah langkah besar yang tidak hanya melibatkan internal perusahaan, tetapi juga menuntut pemahaman mendalam terhadap kebutuhan para pencari waralaba. Bagi sebuah perusahaan, mereka harus memiliki beberapa syarat waralaba berikut ini sebelum membuka waralaba.
1. Mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP)
Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terstruktur adalah salah satu syarat utama untuk mendirikan usaha franchise. SOP menjadi panduan bagi franchisee dalam menjalankan operasional sehari-hari secara konsisten.
2. Merek Telah Memiliki Hak Kekayaan Intelektual Terdaftar
Merek yang akan diwaralabakan harus memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang terdaftar. Hal ini melibatkan perlindungan hukum terhadap merek dan inovasi, memberikan keamanan serta kejelasan dalam penggunaan merek.
3. Memiliki Ciri Khas Menarik
Ciri khas yang menarik dan membedakan dari pesaing sangat penting. Keunikan ini dapat berupa konsep bisnis, produk, atau pelayanan yang dapat menarik perhatian konsumen.
4. Memiliki Surat Pendaftaran Waralaba
Surat pendaftaran waralaba adalah dokumen resmi yang memberikan izin sah dari otoritas terkait untuk menjalankan usaha waralaba. Ini mencakup persetujuan terhadap model bisnis dan operasional yang diajukan.
5. Adanya Dukungan yang Berkelanjutan
Franchisor harus memberikan dukungan yang berkelanjutan kepada franchisee. Dukungan ini mencakup pelatihan, panduan operasional, dan bantuan lainnya untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan bisnis waralaba.
6. Terbukti Profitable
Sebuah usaha franchise yang sukses harus memiliki bukti keuntungan yang konsisten. Data keuangan yang menunjukkan profitabilitas bisnis adalah salah satu faktor kunci yang meyakinkan calon franchisee.
7. Mudah Diterapkan
Model bisnis waralaba harus dirancang agar mudah diterapkan oleh calon franchisee. Ini termasuk sistem yang efisien, proses yang jelas, dan panduan yang memudahkan penerapan konsep waralaba.
Dengan memastikan semua syarat di atas terpenuhi, mendirikan usaha franchise dapat menjadi langkah yang kokoh menuju kesuksesan bisnis waralaba yang saling menguntungkan.
Contoh Bisnis Waralaba di Indonesia
Sekarang, biar makin paham, cek deh contoh bisnis waralaba yang sukses di Indonesia:
- Jco Donuts: adalah contoh waralaba produk donat yang sukses dan banyak diminati. Mereka tidak hanya menjual donat, tetapi juga minuman kopi dan produk lainnya.
- Es Teler 77: adalah contoh waralaba yang menyajikan hidangan es segar.
- Kebab Baba Rafi: tidak hanya menjual produk, tetapi juga memberikan pengalaman makan yang unik. Contoh waralaba di Indonesia yang sudah memiliki hingga 1300.
- Indomaret: merupakan jaringan minimarket yang menggunakan sistem waralaba. Hingga tahun 2022, Indomaret sudah memiliki 19.996 gerai
- Alamart: merupakan jaringan minimarket pesaing Indomaret dengan jumlah gerai sekitar 17.394 gerai.
- Bakmi GM: merupakan restoran cepat saji yang cabang pertamanya sudah berdiri sejak 1971.
- BreadTalk: merupakan waralaba toko roti asal Singapura yang sudah memiliki cabang sekitar 158.
- Chatime: merupakan waralaba minuman bubble tea berbagai rasa yang sudah memiliki cabang hingga 1002 cabang di 26 negara.
Jadi, Anda sekarang sudah tahu apa itu waralaba, jenis-jenisnya, dan contoh bisnisnya. Waralaba bisa menjadi peluang bagus untuk memulai bisnis tanpa harus membangun semuanya dari nol. Kalau Anda sedang mencari waralaba terbaik, hubungi kami untuk mendapatkan daftar franchise di Indonesia yang bagus, baik franchise makanan maupun non makanan. Selamat menjajal dunia waralaba, ya!
Pertanyaan Tentang Waralaba
Apa tujuan waralaba?
Waralaba memiliki tujuan-tujuan tertentu yang membuatnya menjadi pilihan bisnis yang menarik. Beberapa manfaat dari bisnis waralaba seperti:
- Kemampuan untuk memperluas jaringan usaha secara cepat.
- Penciptaan kemitraan yang saling menguntungkan antara pemilik merek dan pihak franchisee.
- Kontribusi dalam penciptaan lapangan kerja baru.Meningkatkan peluang berusaha, terutama bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Apa kelebihan dan kekurangan waralaba?
Kelebihan waralaba adalah branding produk yang sudah kuat serta adanya dukungan operasional dari franchisor membuat pengusaha memasuki pasar dengan lebih mudah. Namun, terdapat biaya awal dan royalti periodik yang perlu ditanggung, yang dapat menjadi beban finansial.
Selain itu, ketergantungan pada keputusan franchisor dapat membatasi fleksibilitas pengelolaan usaha oleh franchisee. Untuk itu, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan waralaba sebelum Anda memutuskan berbisnis di bidang ini.