Dalam dunia bisnis, strategi pengembangan usaha menjadi kunci sukses bagi para pelaku industri. Franchise dan kemitraan adalah dua model bisnis yang populer dan memiliki peran besar dalam pertumbuhan sebuah perusahaan. Meskipun seringkali digunakan secara bergantian ada perbedaan antara franchise dan kemitraan.
Perbedaan tersebut bisa dilihat dari banyak hal, mulai dari modal, dasar hukum, keuntungan, dan sebagainya. Jadi, untuk mengetahui info lengkap perbedaan franchise dan kemitraan simak penjelasan berikut ini!
Pengertian Franchise
Franchise adalah model bisnis di mana pemilik waralaba (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan lain (franchisee) untuk menggunakan merek, sistem operasional, dan dukungan yang telah teruji sebelumnya. Dalam model ini, franchisee membayar biaya awal dan royalti berkala kepada franchisor sebagai imbalan atas hak tersebut. Franchisee akan mendapatkan manfaat dari merek yang sudah terkenal dan sistem yang terbukti efektif, sementara franchisor memperoleh keuntungan dari ekspansi bisnisnya tanpa perlu menanggung risiko operasional secara langsung.
Pengertian Kemitraan
Sementara kemitraan adalah bentuk kerjasama bisnis di mana dua pihak atau lebih bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kemitraan, para mitra berbagi tanggung jawab, keuntungan, dan risiko. Kemitraan dapat dibentuk antara individu, perusahaan, atau bahkan antara sektor pemerintah dan swasta. Kemitraan biasanya lebih fleksibel dalam hal struktur operasional dan pembagian keuntungan dibandingkan dengan franchise.
Kelebihan Bisnis Franchise
Selain dari segi definisi, ada perbedaan antara kekurangan maupun kelebihannya. Berikut ini adalah keuntungan bisnis franchise.
1. Merek yang Terbukti
Franchise menawarkan akses kepada merek yang sudah terbukti di pasaran. Kondisi ini memberikan keunggulan kompetitif karena konsumen sudah mengenali dan mempercayai merek tersebut.
2. Dukungan dan Pelatihan
Franchisee mendapatkan dukungan dan pelatihan intensif dari franchisor. Hal ini mencakup bimbingan operasional, manajemen, dan pemasaran, memudahkan pemilik waralaba dalam menjalankan bisnisnya.
3. Skala Ekonomi
Franchisor sering memiliki skala ekonomi yang memungkinkan mereka membeli bahan baku dan layanan dengan harga lebih murah. Keuntungan ini dapat diteruskan kepada franchise untuk meningkatkan profitabilitas mereka.
4. Inovasi Terpusat
Franchisor bertanggung jawab atas inovasi dan pengembangan produk. Franchisee dapat memanfaatkan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh franchisor tanpa harus mengeluarkan sumber daya tambahan.
Kekurangan Bisnis Franchise
Selain memiliki kelebihan ada beberapa kekurangannya. Jadi, berikut ini adalah kekurangan bisnis franchise.
1. Biaya Awal dan Royalti
Franchisee harus membayar biaya awal dan royalti berkala kepada franchisor. Hal ini dapat menjadi beban finansial yang signifikan, terutama pada tahap awal bisnis.
2. Keterbatasan Kreativitas Lokal
Franchisee mungkin menghadapi keterbatasan dalam membuat keputusan kreatif lokal. Hal ini dikarenakan Anda harus mematuhi pedoman dan standar yang ditetapkan oleh franchisor.
3. Ketergantungan pada Keberhasilan Merek
Keberhasilan bisnis franchise sangat tergantung pada keberhasilan merek secara keseluruhan. Jika merek mengalami masalah reputasi, hal itu dapat mempengaruhi performa bisnis setiap franchisee.
Kelebihan Kemitraan
Jika Anda menanyakan perbedaan kemitraan dan franchise juga bisa dilihat dari kelebihan dan kekurangan keduanya. Untuk kelebihan kemitraan bisnis antara lain,
1. Fleksibilitas Operasional
Kemitraan memberikan fleksibilitas dalam mengelola operasional bisnis. Mitra dapat mengadaptasi strategi sesuai dengan kebutuhan pasar dan lingkungan bisnis lokal.
2. Keputusan Bersama
Mitra memiliki keterlibatan aktif dalam pengambilan keputusan. Hal ini menciptakan kolaborasi yang kuat dan dapat meningkatkan kreativitas serta inovasi dalam menjalankan bisnis.
3. Pembagian Keuntungan yang Lebih Seimbang
Pembagian keuntungan dalam kemitraan dapat lebih seimbang dan adil, tergantung pada kesepakatan antara mitra. Hal ini dapat menciptakan motivasi dan keterlibatan yang lebih besar.
Kekurangan Kemitraan
Sementra itu dari segi kekurangan mitra adalah sebagai berikut.
1. Kesulitan dalam Konsistensi Merek
Kemitraan mungkin menghadapi kesulitan dalam menjaga konsistensi merek. Hal ini terjadi ketika mitra memiliki visi dan nilai yang berbeda-beda terkait bisnis.
2. Kesulitan Dalam Perpanjangan Bisnis
Kemitraan dapat menghadapi kesulitan dalam perpanjangan bisnis. Hal ini dikarenakan setiap mitra memiliki tanggung jawab dan kepentingan sendiri, yang mungkin tidak selalu sejalan.
3. Resiko Konflik Internal
Kemitraan dapat mengalami konflik internal. Hal ini bisa terjadi ketika tidak ada komunikasi yang efektif atau jika terdapat perbedaan pendapat signifikan antara mitra.
Lalu, Apa Perbedaan Kemitraan dan Franchise?
Selain dari segi definisi, kelebihan, serta kekurangan ada perbedaan franchise dan kemitraan. Simak tabel berikut ini untuk mengetahui perbedaan keduanya.
Perbedaan | Franchise | Kemitraan |
Dasar Hukum | Terdapat dasar hukum yang umumnya lebih jelas dan terstruktur. Franchisee dan franchisor terikat oleh kontrak yang rinci. | Dasar hukum cenderung lebih fleksibel dan dapat disesuaikan sesuai dengan kesepakatan antar mitra. |
Modal | Memerlukan modal awal yang lebih besar, termasuk biaya awal dan royalti berkala yang harus dibayarkan oleh franchisee. | Modal lebih fleksibel dan dapat ditentukan oleh kesepakatan antar mitra, memberikan kesempatan bagi mitra untuk berbagi secara lebih seimbang. |
Struktur Bisnis | Struktur bisnis lebih terpusat dengan franchisor mengendalikan merek, sistem operasional, dan memberikan pedoman ketat kepada franchisee. | Struktur bisnis lebih terdesentralisasi, dengan para mitra memiliki kontrol bersama terhadap operasional bisnis dan pengambilan keputusan. |
Kontrol Operasional | Franchisor memiliki kontrol yang lebih besar terhadap operasional bisnis dan memberikan pedoman yang ketat kepada franchisee. | Mitra memiliki kontrol bersama terhadap operasional bisnis dan pengambilan keputusan, memberikan lebih banyak kebebasan dalam mengelola bisnis. |
Merek dan Identitas | Franchisee menggunakan merek yang sudah mapan, memberikan keuntungan dari awal karena merek tersebut sudah dikenal di pasaran. | Merek dalam kemitraan mungkin tidak selalu terkait dengan merek yang sudah dikenal, dan mitra mungkin harus membangun merek mereka sendiri. |
Biaya dan Pembagian Keuntungan | Franchisee membayar biaya awal dan royalti berkala kepada franchisor. Pembagian keuntungan sudah ditentukan dalam perjanjian. | Pembagian keuntungan dalam kemitraan lebih fleksibel dan ditentukan oleh kesepakatan antar mitra, seringkali lebih seimbang. |
Dukungan dan pelatihan | Franchisee mendapatkan dukungan dan pelatihan yang umumnya lebih terstruktur dan intensif dari franchisor. | Dukungan dan pelatihan dalam kemitraan cenderung lebih bergantung pada kesepakatan antar mitra dan mungkin tidak seintensif dalam model franchise. |
Contoh di Indonesia | Kopi Janji Jiwa, Indomaret. | Gojek dan Warung Makan Lokal, Bengkel Motor dan Perusahaan Suku Cadang. |
Meskipun franchise maupun kemitraan menawarkan peluang bisnis yang menarik, keputusan untuk memilih model bisnis tertentu harus didasarkan pada pemahaman mendalam tentang perbedaan-perbedaan tersebut. Tidak hanya pemahaman perbedaan franchise dan kemitraan sesuaikan dengan tujuan, sumber daya, dan preferensi bisnis masing-masing pihak.
Pertanyaan Tentang Perbedaan Kemitraan dan Franchise
Apakah Waralaba Termasuk Kemitraan?
Waralaba atau lebih dikenal dengan franchise adalah hak antara pemilik merek suatu produk dan pengguna merek. Jadi, secara umum waralaba juga merupakan usaha kemitraan dalam hak kebebasan menggunakan merek, produknya, hingga sistem operasionalnya untuk jangka waktu tertentu.
Apa Saja Syarat Kemitraan?
Tidak jauh berbeda dengan franchise kemitraan juga memiliki syarat modal yang utama. Namun berikut ini adalah beberapa syarat lainnya.
- Adanya dua pihak atau lebih
- Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan
- Adanya sebuah kesepakatan
- Saling membutuhkan.
- Prinsip keseimbangan antara dua belah pihak