Kiat-Kiat Menentukan Franchise Fee

admin

Updated on:

Franchise Fee

Sebelum kamu memulai sebuah bisnis maka hal yang tidak boleh luput dari perencanaan adalah berapa biaya yang harus dikeluarkan. Nah artikel ini akan membahas lebih jauh terkait biaya-biaya yang diperlukan untuk memperkenalkan dan menentukan Franchise fee secara sistematis.

Franchise adalah salah satu skema bisnis yang sedang berkembang di Indonesia, alasannya yakni menjual produk franchise dianggap lebih mudah karena sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas. 

Sedangkan Franchise fee adalah biaya yang dikeluarkan oleh seseorang yang hendak membangun bisnis franchise dari pemilik usaha atau biasa disebut dengan franchisor, mereka memiliki kendali penuh terhadap kepemilikan produk serta sudah dapat dipertanggungjawabkan. 

Hal ini harus sejalan dengan pertimbangan biaya juga bertujuan mendapatkan keuntungan maksimal saat semuanya sudah berjalan. Berbicara tentang keuntungan, seperti tujuan bisnis pada umumnya, model usaha franchise didesain untuk mendapatkan keuntungan berlimpah.

Nah terkait keuntungan dan biaya yang harus dikeluarkan, maka kamu perlu mempelajari hal-hal sebagai berikut,

Mengetahui Biaya Pada Franchise

Franchise atau yang biasa kita kenal dengan waralaba merupakan bisnis dimana pihak kedua mendapatkan hak dari pihak pertama untuk melaksanakan sebuah bisnis dengan nama brand, produk dan cara pemasaran yang sudah tertata rapi, proses ini berjalan dengan jangka waktu yang disepakati.

Sebelum mekanisme ini berjalan, maka kedua belah pihak akan menentukan berapa biaya yang harus dikeluarkan, umumnya, dalam bisnis waralaba ini terdapat beberapa macam biaya mendasar seperti franchise fee dan royalty fee. Pihak pertama selaku pemberi waralaba memiliki kebijakan memperkenalkan salah satu dari kedua jenis biaya, pengenaan biaya-biaya ini akan ditentukan di awal perjanjian franchise, Oleh karena itu simak ulasanya sebagai berikut,

1. Franchise Fee

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, jika franchise fee adalah biaya awal yang harus kamu berikan ke pihak pertama selaku pemilik utama bisnis tersebut, dari biaya itu maka kamu akan mendapatkan hak menggunakan merek dagang, model bisnis dan semua sistem pendukungnya, ini biasanya dibayarkan satu kali sebelum bisnis berjalan.

Franchise fee memiliki sejumlah fungsi diantaranya yakni sebagai biaya yang digunakan untuk penelitian pengembangan bisnis misalnya dalam hal strategi pemasaran dan pengelolaan merek yang menjadi ciri khas sebuah produk nantinya.

2. Royalty Fee 

Royalty fee adalah biaya yang dibayarkan oleh pihak kedua selaku franchise kepada pihak pertama selaku franchisor berupa bagi hasil atas keuntungan yang sudah dikelola. Pembagian bagi hasil ini biasanya disepakati saat pertama kali melakukan perjanjian.

Tidak seperti franchise fee, royalty fee biasanya dibayarkan secara berkelanjutan kepada pihak pertama, biaya ini merupakan persentase dari penjualan kotor yang didapat. Royalty fee ini bukan hanya sebatas keuntungan untuk pemberi waralaba, biaya ini bisa juga dialokasikan untuk biaya operasional lainya seperti advertising fee (Biaya Iklan), training and support fee (Dukungan dan pelatihan). 

Untuk Frekuensi pembayaran ini jenisnya beragam, tetapi umumnya pembayaran dilakukan secara bulanan atau triwulanan

Menentukan Biaya Franchise Fee

Biaya yang dikeluarkan oleh pemberi waralaba tentunya tidak boleh sembarangan. Karena jika biayanya terlalu besar maka besar kemungkinan tidak akan ada penerima waralaba baru yang tertarik dan bisnis akan sulit berkembang.

Namun sebaliknya jika biaya yang dikeluarkan terlalu rendah maka pemberi waralaba akan merugi, imbasnya akan banyak kekurangan biaya untuk mengembangkan bisnis tersebut. Oleh karena itu, diperlukan beberapa pendekatan penentuan jumlah biaya yang sesuai dengan kebutuhan.

1. Pendekatan Pasar

Pendekatan pasar sudah pasti menyesuaikan produk bisnis apa yang akan dijalankan, tentunya biaya yang dikeluarkan sifatnya beragam, seperti halnya franchise makanan umumnya akan lebih murah dibandingkan franchise produk industri ritel.

Untuk itu, analisa manajemen resiko dan manajemen bisnis harus sejalan dengan pangsa pasar, perlu pengkajian khusus agar biaya yang dikeluarkan sesuai dengan keperluan dan bisnis yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan pasar.

2. Pendekatan Konsumen

Pendekatan konsumen berarti mencoba menganalisa kebutuhan pembeli secara konkrit, pastikan produk yang kamu sajikan sesuai dengan permintaan konsumen. Karena fokus cara ini adalah memahami daya beli kemampuan pelanggan. Dengan daya beli yang semakin besar maka tidak menutup kemungkinan franchise fee akan semakin mahal juga.  

3. Pendekatan Biaya

Pendekatan biaya merupakan cara perhitungan paling detail dan harus teliti, karena dengan cara ini, rincian terkait franchise fee dihitung dengan cara memasukan semua biaya-biaya oleh pemegang waralaba untuk mengembangkan franchise tersebut. 

Dalam pelaksanaannya, bisnis waralaba didirikan atas biaya operasional sebagai berikut  ;

  • Biaya Survey lokasi penempatan bisnis waralaba
  • Biaya lisensi untuk menggunakan brand yang diwaralabakan dalam jangka waktu tertentu
  • Biaya Desain layout untuk toko atau gerai waralaba yang akan dibangun
  • Biaya persediaan bahan baku untuk kebutuhan awal
  • Pencarian supplier untuk stok awal dan menjaga hubungan baik dengan peanggan
  • Biaya Pelatihan
  • Seleksi karyawan/SDI
  • Biaya supervisi dan eksekusi saat bisnis sudah berjalan

Pertanyaan Terkait Franchise Fee

Apa itu franchise fee?

Franchise fee adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang yang hendak membangun bisnis franchise dari perusahaan yang lebih besar.

Berapa biaya waralaba?

Tergantung pada jenis bisnis waralaba itu sendiri, karena waralaba dengan produk makanan ringan memiliki biaya yang berbeda dengan jenis waralaba dengan produk retail.

Author
admin
Penulis dan Editor Profesional